Rabu, 22 Oktober 2014

Sejarah 5 Rasul Ulul Azmi



SEJARAH 5 Rasul
ULUL AZMI

1.    Sejarah  Nabi Nuh A.S.
Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.
2.    Sejarah Nabi Ibrahim A.S.
   Ibrahim dilahirkan di Babylonia, bagian selatan Mesoptamia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar, seorang ahli pembuat dan penjual patung. Nabi Ibrahim AS dihadapkan pada suatu kaum yang rusak, yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sejak kecil Nabi Ibrahim AS selalutertarik memikirkan kejadian-kejadian alam. Ia menyimpulkan bahwa keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu kekuatan yang Maha Kuasa. Semakin beranjak dewasa, Ibrahim mulai berbaur dengan masyarakat luas. Salah satu bentuk ketimpangan yang dilihatnya adalah besarnya perhatian masyarakat terhadap patung-patung. Nabi Ibrahim AS yang telah berketetapan hati untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala, memohonkepada Allah SWT agar kepadanya diperlihatkan kemampuan-Nya menghidupkanmakhluk yang telah mati. Tujuannya adalah untuk mempertebal iman dan keyakinannya. Allah SWT memenuhi permintaannya. Atas petunjuk Allah SWT, empat ekor burung dibunuh dan tubuhnya dilumatkan serta disatukan. Kemudian tubuh burung-burungitu dibagi menjadi empat dan masing-masing bagian diletakkan di atas puncak bukit yang terpisah satu sama lain. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memanggil burung-burung tsb. Atas kuasa-Nya, burung yang sudah mati dan tubuhnya tercampur itu kembali hidup. Hilanglah segenapkeragu-raguan hati Ibrahim AS tentang kebesaran Allah SWT. Ibrahim menghancurkan berhalakaum Babylonia Orang pertama yang mendapat dakwah Nabi Ibrahim AS adalah Azar, ayahnya sendiri. Azar sangat marah mendengar pernyataan bahwa anaknya tidak mempercayai berhala yangdisembahnya, bahkan mengajak untuk memasuki kepercayaan baru menyembah Allah SWT. Ibrahim pun diusir dari rumah. Ibrahim merencanakan untuk membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah berhala. Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan suatu hari besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu memasuki tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala yang ada, kecuali sebuahpatung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan sebuah kapak. Mukjizat Allah: Api menjadi dingin Akibat perbuatannya ini, Ibrahim ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyarankan para hakim untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim mengatakan bahwa berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi Ibrahim AS mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah menyembah Allah SWT. Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai hukumannya. Saat itulahmukjizat dari Allah SWT turun. Atas perintah Allah, api menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat. Sejumlah orang yang menyaksikan kejadian ini mulai tertarik pada dakwah Ibrahim AS, namun mereka merasa takut pada penguasa. Langkah dakwah Nabi Ibrahim AS benar-benar dibatasi oleh Raja Namrud dan kaki tangannya. Karena melihat kesempatan berdakwah yang sangat sempit, Ibrahim AS meninggalkan tanah airnya menuju Harran, suatu daerah di Palestina. Di sini ia menemukan penduduk yang menyembah binatang. Penduduk di wilayah ini menolak dakwah Nabi Ibrahim AS. Ibrahim AS yang saat itu telah menikah dengan Siti Sarah kemudian berhijrah ke Mesir. Di tempat ini Nabi Ibrahim AS berniaga, bertani, dan beternak. Kemajuan usahanya membuat iri penduduk Mesir sehingga ia pun kembali ke Palestina. Ibrahim menikahi Siti Hajar Setelah bertahun-tahun menikah, pasangan Ibrahim dan Sarah tak kunjung dikaruniai seorang anak. Untuk memperoleh keturunan, Sarah mengizinkan suaminya untuk menikahi Siti Hajar, pembantu mereka. Dari pernikahan ini, lahirlah Ismail yang kemudian juga menjadi nabi. Ketika Nabi Ibrahim AS berusia 90 tahun, datang perintah Allah SWT agar ia meng-khitan dirinya,Ismail yang saat itu berusia 13 tahun, dan seluruh anggota keluarganya. Perintah ini segera dijalankan Nabi Ibrahim AS dan kemudian menjadi hal yang dijalankan nabi-nabi berikutnya hingga umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga memerintahkan Ibrahim AS untuk memperbaiki Ka'bah (Baitullah). Saat itu bangunan Ka'bah sebagai rumahsuci sudah berdiri di Mekah. Bangunan ini diperbaikinya bersama Ismail AS. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 127. Ibrahim AS adalah nenek moyang bangsa Arab dan Israel. Keturunannya banyak yang menjadi nabi. Dalam riwayat dikatakan bahwa usia Nabi Ibrahim AS mencapai 175 tahun. Kisah Nabi Ibrahim AS terangkum dalam Al Qur'an, diantaranya surat Maryam: 41-48, Al-Anbiyâ: 51-72, dan Al-An'âm: 74-83.

3.    Sejarah Nabi Musa A.S.

Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s. Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir'aun lah yang memegang kekuasaan pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir'aun mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil harus segera dibunuh. Pemerintahan Fir'aun sangat zhalim, dan dia mengaku dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan dihukum mati.

Pada suatu hari Fir'aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu Fir'aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta'wilkan mimpinya itu. Dan setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir'aun memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil.

Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir'aun yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir'aun sangat gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya. Fir'aun yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya bermaksud akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.

Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat kenabian, kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang berada  didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan dirinya, bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha mendamaikan namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu, langsung mati hanya dengan sekali pukul.

Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari negri Mesir. 

Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu'aib, dan Pada suatu hari Nabi Syu'aib a.s. berkata "Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah seorang anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan tahun, tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku tidak akan memaksa dan memberatkanmu" Musa menyetujui perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu'aib a.s.

Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam beserta istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang merupakan wahyu Illahi "Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu yaitu "Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam" ( s. Al-Qashash ayat 30 )

Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir'aun. Dan Allah pun mengangkat Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.

Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir'aun. Menyaksikan kejadian itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir'aun itu sendiri. Bukan main murkanya Fir'aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya sampai menemui ajal.

Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara Fir'aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat. Sementara itu Fir'aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir'aun dan balatentaranya.

Walaupun Fir'aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada waktu Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40 malam, maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara mereka ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas. Kedalam mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda Malaikat Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu Samiri berkata kepada kaumnya "Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita sembah!" lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.

Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih "Aku sudah melarang mereka berkali-kali" sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa a.s. pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu.

Mereka baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s. memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina untuk menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga mereka semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.

Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa a.s. agar memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum.

Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah sebelumnya telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.

4.    Sejarah Nabi Isa A.S.
Nabi Isa as adalah anak Maryam, ia tidak mempunyai ayah. Pada suatu ketika, ketika Maryam berada di sebuah Mihrab, datanglah Malaikat Jibril memberitahukan bahwa Maryam akan memperoleh seorang anak yang shaleh. Tentu saja Maryam sangat terkejut, karena ia belum mempunyai suami. Namun memang demikianlah kehendak Allah, lalu malaikat Jibril meniupkan roh suci ke dalam kandungannya, maka Maryam pun hamil. Sebagaimana termaktub dalam QS. Maryam : 19 - 21.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu diperolok- olokkan dan dihina. Setelah bayinya lahir, untuk melindungi anaknya maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf Nazar. Setelah 12 tahun mereka pun kembali ke Negeri Syam.
Pada usia 30 tahun Isa diangkat menjadi Rasul Allah untuk menyerukan kebenaran Allah swt kepada bani Israil. Allah mengajarkan Al-Kitab, hikmah (ilmu) taurat dan injil, dan menjadi rasul kepada bani Israil kepadanya pula Allah memberikan mukjizat berupa :
-Mampu menjadikan burung dari tanah;
-Dapat menyembuhkan orang buta;
-Menyembuhkan penyakit kusta;
-Menerangkan apa yang disimpan dan dimakan di rumah- rumah, dan
-Menurunkan makanan dari langit.
Diantara sahabat-sahabatnabi Isa as ada seorang yang murtad bernama Yahuza Iskarius. Dalam melaksanakan tugas menegakkan kebenaran Allah, nabi Isa as mendapat tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup menangkap nabi Isa as dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius, murid yang murtad inilah yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu nabi Isa sudah terkurung di suatu tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh raja Hirdaus yang kafir, Allah swt telah mengangkat nabi Isa as ke alam ghaib (tempat yang dimuliakan Allah).
Pada waktu itu usia nabi Isa 33 tahun, kemudian Allah menjadikan Yahuza Iskarius yang mirip dengan Isa tertangkap dan disalib oleh orang-orang kafir.

5.    Kisah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah. Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota Mekah diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Abesinia yang beragama Nasrani. Abrahah tidak berhasil menghancurkan Ka’bah. Karena pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah dengan mengirim burung-burung Ababil (pasukan burung).

Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat saat beliau berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah Aslamiyah selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh Halimatus Sa’adiyah selama empat tahun.
Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa, Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat.

Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam menjalani hidupnya.

Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia 8 tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-hati dalam menjaga keponakannya itu.

Muhammad pun segera diajak pulang ke Mekah, karena khawatir akan diketahui oleh orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi Muhammad berusaha berdagang sendiri dengan membawa barang dagangan milik saudagar kaya raya., Khadijah, ke Negeri Syam dan ditemani oleh seorang pegawai Khadijah yang bernama Maisarah. Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan perbuatannya.

Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan rasul akhir zaman. Surah yang pertama kali turun adalah surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi;

     "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya."

 Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah."

Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat dan orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah, Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala.

Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang pertama kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu Bakar.

Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."

Setelah mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan diri untuk berdakwah secara terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada masyarakat kota Mekah bahwa penyembahan terhadap berhala adalah menghina derajat manusia sebagai pembuat patung.

Walaupun Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan dakwahnya, beliau tetap bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari pengikut beliau semakin bertambah dan meluas ke berbagai penjuru.



4 komentar :