SEJARAH
5 Rasul
ULUL
AZMI
1.
Sejarah
Nabi Nuh A.S.
Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang
merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di
negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah dan
melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950
tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia
diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut. Bahkan
sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga
hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena
sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun beliau
menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah
s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena
Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu
besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun
dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak
henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah
menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan,
naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera sehingga
selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang
berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka
berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan
janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan
bapaknya dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun air bah segera
menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu
sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku!
anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan
telah berjanji akan menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya
orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s.
dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah karena telah berkata dengan
tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya diselamatkan,
padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir
ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup
baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun,
akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya sedikit sekali
yang mau beriman.
2.
Sejarah Nabi Ibrahim A.S.
Ibrahim dilahirkan di
Babylonia, bagian selatan Mesoptamia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar,
seorang ahli pembuat dan penjual patung. Nabi Ibrahim AS dihadapkan pada suatu
kaum yang rusak, yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat
ditakuti rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sejak kecil Nabi
Ibrahim AS selalutertarik memikirkan kejadian-kejadian alam. Ia menyimpulkan
bahwa keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu kekuatan yang Maha
Kuasa. Semakin beranjak dewasa, Ibrahim mulai berbaur dengan masyarakat luas.
Salah satu bentuk ketimpangan yang dilihatnya adalah besarnya perhatian
masyarakat terhadap patung-patung. Nabi Ibrahim AS yang telah berketetapan hati
untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala, memohonkepada Allah SWT agar
kepadanya diperlihatkan kemampuan-Nya menghidupkanmakhluk yang telah mati.
Tujuannya adalah untuk mempertebal iman dan keyakinannya. Allah SWT memenuhi
permintaannya. Atas petunjuk Allah SWT, empat ekor burung dibunuh dan tubuhnya
dilumatkan serta disatukan. Kemudian tubuh burung-burungitu dibagi menjadi
empat dan masing-masing bagian diletakkan di atas puncak bukit yang terpisah
satu sama lain. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memanggil
burung-burung tsb. Atas kuasa-Nya, burung yang sudah mati dan tubuhnya
tercampur itu kembali hidup. Hilanglah segenapkeragu-raguan hati Ibrahim AS
tentang kebesaran Allah SWT. Ibrahim menghancurkan berhalakaum Babylonia Orang
pertama yang mendapat dakwah Nabi Ibrahim AS adalah Azar, ayahnya sendiri. Azar
sangat marah mendengar pernyataan bahwa anaknya tidak mempercayai berhala
yangdisembahnya, bahkan mengajak untuk memasuki kepercayaan baru menyembah
Allah SWT. Ibrahim pun diusir dari rumah. Ibrahim merencanakan untuk
membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah berhala.
Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan suatu hari
besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu memasuki
tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala yang ada, kecuali
sebuahpatung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan sebuah
kapak. Mukjizat Allah: Api menjadi dingin Akibat perbuatannya ini, Ibrahim
ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang berkalung kapak
itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyarankan para hakim
untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim mengatakan bahwa berhala tidak
mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi Ibrahim AS mengemukakan pemikirannya
yang berisi dakwah menyembah Allah SWT. Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar
hidup-hidup sebagai hukumannya. Saat itulahmukjizat dari Allah SWT turun. Atas
perintah Allah, api menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat. Sejumlah orang yang
menyaksikan kejadian ini mulai tertarik pada dakwah Ibrahim AS, namun mereka
merasa takut pada penguasa. Langkah dakwah Nabi Ibrahim AS benar-benar dibatasi
oleh Raja Namrud dan kaki tangannya. Karena melihat kesempatan berdakwah yang
sangat sempit, Ibrahim AS meninggalkan tanah airnya menuju Harran, suatu daerah
di Palestina. Di sini ia menemukan penduduk yang menyembah binatang. Penduduk
di wilayah ini menolak dakwah Nabi Ibrahim AS. Ibrahim AS yang saat itu telah
menikah dengan Siti Sarah kemudian berhijrah ke Mesir. Di tempat ini Nabi
Ibrahim AS berniaga, bertani, dan beternak. Kemajuan usahanya membuat iri
penduduk Mesir sehingga ia pun kembali ke Palestina. Ibrahim menikahi Siti
Hajar Setelah bertahun-tahun menikah, pasangan Ibrahim dan Sarah tak kunjung
dikaruniai seorang anak. Untuk memperoleh keturunan, Sarah mengizinkan suaminya
untuk menikahi Siti Hajar, pembantu mereka. Dari pernikahan ini, lahirlah
Ismail yang kemudian juga menjadi nabi. Ketika Nabi Ibrahim AS berusia 90
tahun, datang perintah Allah SWT agar ia meng-khitan dirinya,Ismail yang saat
itu berusia 13 tahun, dan seluruh anggota keluarganya. Perintah ini segera
dijalankan Nabi Ibrahim AS dan kemudian menjadi hal yang dijalankan nabi-nabi
berikutnya hingga umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga memerintahkan Ibrahim
AS untuk memperbaiki Ka'bah (Baitullah). Saat itu bangunan Ka'bah sebagai
rumahsuci sudah berdiri di Mekah. Bangunan ini diperbaikinya bersama Ismail AS.
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 127. Ibrahim AS adalah
nenek moyang bangsa Arab dan Israel. Keturunannya banyak yang menjadi nabi.
Dalam riwayat dikatakan bahwa usia Nabi Ibrahim AS mencapai 175 tahun. Kisah
Nabi Ibrahim AS terangkum dalam Al Qur'an, diantaranya surat Maryam: 41-48,
Al-Anbiyâ: 51-72, dan Al-An'âm: 74-83.
3.
Sejarah Nabi Musa A.S.
Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki
Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s. Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu
Raja Fir'aun lah yang memegang kekuasaan pemerintahan di negri Mesir pada waktu
itu. Dimasa itu Raja Fir'aun mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi
laki-laki lahir dari Bani Israil harus segera dibunuh. Pemerintahan Fir'aun
sangat zhalim, dan dia mengaku dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti
perintahnya maka akan dihukum mati.
Pada
suatu hari Fir'aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak
yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu
Fir'aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta'wilkan mimpinya itu. Dan
setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir'aun
memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan mengeluarkan
undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil.
Pada
masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu
Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan
sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir'aun
yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir'aun sangat gembira
dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya. Fir'aun yang curiga
bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya bermaksud akan membunuhnya,
akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah
Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat kenabian,
kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang
berada didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal akan dirinya,
bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu seorang Bani
Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha mendamaikan namun si Qubti
tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu, langsung mati hanya dengan
sekali pukul.
Dalam
pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa
bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena
rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran
keluarlah dari negri Mesir.
Singkat
cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu'aib, dan Pada suatu hari Nabi
Syu'aib a.s. berkata "Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah
seorang anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan
tahun, tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku
tidak akan memaksa dan memberatkanmu" Musa menyetujui perjanjian itu,
maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu'aib a.s.
Suatu
ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam beserta
istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah
Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut
melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun
tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang merupakan wahyu
Illahi "Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru dari tepi
lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu yaitu
"Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam" (
s. Al-Qashash ayat 30 )
Peristiwa
tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima
mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila
dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah
nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir'aun. Dan Allah pun mengangkat Harun
saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa dalam
menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana
Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar yang
menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir'aun. Menyaksikan kejadian
itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa
mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu
termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir'aun itu sendiri. Bukan main
murkanya Fir'aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya sampai menemui ajal.
Nabi
Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara
Fir'aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya
sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi
Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat.
Sementara itu Fir'aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir'aun dan balatentaranya.
Walaupun
Fir'aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada waktu
Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40
malam, maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara mereka
ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas. Kedalam
mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda Malaikat Jibril
sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu Samiri berkata kepada
kaumnya "Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita sembah!"
lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.
Lalu
Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih "Aku
sudah melarang mereka berkali-kali" sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan
Nabi Musa a.s. pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak
Sapi itu.
Mereka
baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s.
memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina untuk
menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga mereka
semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu
ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari
kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa
a.s. agar memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan
tongkatnya keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum.
Nabi
Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah sebelumnya
telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
4.
Sejarah Nabi Isa A.S.
Nabi Isa as adalah anak
Maryam, ia tidak mempunyai ayah. Pada suatu ketika, ketika Maryam berada di
sebuah Mihrab, datanglah Malaikat Jibril memberitahukan bahwa Maryam akan memperoleh
seorang anak yang shaleh. Tentu saja Maryam sangat terkejut, karena ia belum
mempunyai suami. Namun memang demikianlah kehendak Allah, lalu malaikat Jibril
meniupkan roh suci ke dalam kandungannya, maka Maryam pun hamil. Sebagaimana
termaktub dalam QS. Maryam : 19 - 21.
Sangat berat penderitaan
Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu diperolok- olokkan dan dihina.
Setelah bayinya lahir, untuk melindungi anaknya maka Maryam pindah ke Mesir
bersama saudaranya Yusuf Nazar. Setelah 12 tahun mereka pun kembali ke Negeri
Syam.
Pada usia 30 tahun Isa
diangkat menjadi Rasul Allah untuk menyerukan kebenaran Allah swt kepada bani
Israil. Allah mengajarkan Al-Kitab, hikmah (ilmu) taurat dan injil, dan menjadi
rasul kepada bani Israil kepadanya pula Allah memberikan mukjizat berupa :
-Mampu menjadikan burung
dari tanah;
-Dapat menyembuhkan orang
buta;
-Menyembuhkan penyakit
kusta;
-Menerangkan apa yang
disimpan dan dimakan di rumah- rumah, dan
-Menurunkan makanan dari
langit.
Diantara
sahabat-sahabatnabi Isa as ada seorang yang murtad bernama Yahuza Iskarius.
Dalam melaksanakan tugas menegakkan kebenaran Allah, nabi Isa as mendapat
tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup
menangkap nabi Isa as dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius, murid yang
murtad inilah yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu nabi Isa
sudah terkurung di suatu tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh raja
Hirdaus yang kafir, Allah swt telah mengangkat nabi Isa as ke alam ghaib
(tempat yang dimuliakan Allah).
Pada waktu itu usia nabi
Isa 33 tahun, kemudian Allah menjadikan Yahuza Iskarius yang mirip dengan Isa
tertangkap dan disalib oleh orang-orang kafir.
5.
Kisah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12
Rabiul awal pada tahun gajah. Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya
bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah
karena pada tahun itu kota Mekah diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin
oleh Abrahah dari Abesinia yang beragama Nasrani. Abrahah tidak berhasil
menghancurkan Ka’bah. Karena pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan
oleh Allah dengan mengirim burung-burung Ababil (pasukan burung).
Nabi
Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat saat beliau berada
dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah Aslamiyah selama
tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh Halimatus
Sa’adiyah selama empat tahun.
Pada
usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke makam
ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa, Ibunda Nabi
Muhammad s.a.w wafat.
Walaupun
ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam menjalani
hidupnya.
Lalu,
beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia 8 tahun.
Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh pamannya, Abu
Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh pamannya untuk berdagang
ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang pendeta
Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad dan
menasihati Abu Talib untuk berhati-hati dalam menjaga keponakannya itu.
Muhammad
pun segera diajak pulang ke Mekah, karena khawatir akan diketahui oleh
orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi Muhammad
berusaha berdagang sendiri dengan membawa barang dagangan milik saudagar kaya
raya., Khadijah, ke Negeri Syam dan ditemani oleh seorang pegawai Khadijah yang
bernama Maisarah. Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang
dapat dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan
perbuatannya.
Pada
usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika berusia 40
tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada malam 17
Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, yang
merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan rasul akhir zaman.
Surah yang pertama kali turun adalah surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi;
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar manusia
apa yang tidak diketahuinya."
Setelah
dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang kedua, yaitu
surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu
berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan
perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,
bersabarlah."
Setelah
menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan tugas-tugas
beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat dan orang
terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah, Rabb yang
Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala.
Dalam
menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau menggunakan cara
sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang pertama kali masuk
islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu Bakar.
Beliau
berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah pun
memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan, sebagaimana
tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
Setelah
mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan diri untuk
berdakwah secara terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada masyarakat kota
Mekah bahwa penyembahan terhadap berhala adalah menghina derajat manusia
sebagai pembuat patung.
Walaupun
Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan dakwahnya, beliau tetap
bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari pengikut beliau semakin
bertambah dan meluas ke berbagai penjuru.
trimakasih
BalasHapusBagus ceritanya terimakasih
BalasHapusmantul(mantap betul)
BalasHapusMakasih🙏
BalasHapus